CURUG TARAJE
Garut memang tidak ada habisnya
menyuguhkan panorama alam yang luar biasa. Kawasan selatan dengan kontur
tanah berbukit dan pantai-pantai berpasir putih, menjadi daya tarik
wisatawan berkunjung ke Kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Jawa
Barat ini.
Namun tidak banyak yang tahu di balik bukit-bukit hijau kabupaten yang dijuluki Swiss Van Java ini
banyak menyembunyikan air terjun cantik yang masih jarang dikunjungi.
Salah satunya adalah Curug Sanghyang Taraje yang terletak di Kampung
Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan.
Taraje dalam bahasa sunda berarti tangga
dan curug berarti air terjun. Curug ini memang tampak seperti tangga
yang membentuk 2 jalur air terjun, dengan ketinggian hampir 100 meter.
Walau masih tersembunyi, menemukannya bisa dibilang gampang-gampang susah, tapi tenang lebih banyak gampangnya kok.
Karena hampir tidak adanya petunjuk, sering bertanya mungkin menjadi pilihan yang paling tepat. Malu bertanya sesat di jalan gan.
Jarak dari Kota Garut sekitar 50 KM yang bisa ditempuh kurang dari 2 jam menggunakan sepeda motor.
Kondisi jalan hingga kota Kecamatan Pamulihan lebih dari 90% sudah mulus, selanjutnya ke lokasi baru setengahnya yang tampak baru ada perbaikan dan sangat mulus dilalui kendaraan, sisanya masih cukup mudah dilewati hingga Desa Pakenjeng.
Dari desa terakhir ini jalannya sudah
mulai sedikit menantang. Jalanan batu yang mudah lepas dari posisinya
dan hanya cukup untuk satu jalur mobil saja. Bergerak pelan menuruni
sisi tebing yang sisi kanannya jurang sangat dalam, sedikit meningkatkan
adrenalin.
Perjalanan menurun lebih dari 2 KM
berakhir di pondok kecil yang tampak tidak terawat di sisi kiri jalan.
Dari sini air terjun sudah sangat jelas terlihat dengan suara gemuruh
yang cukup keras.
Mendekati curug bisa mengikuti jalan
setapak yang ada di kiri pondok usang tadi. Jalan ini merupakan akses
warga menuju sawahnya yang dialiri air langsung dari air terjun. Cukup
mudah dilewati namun akan cukup licin saat bercampur dengan air hujan.
Akhirnya tujuan yang lebih dari satu
tahun ini tertunda, sangat jelas di depan mata. Butiran-butiran air
begitu segar menerpa wajah.
Mengagumkan, bergemuruh, dan mistis,
mungkin tiga kata ini yang paling cocok menggambarkannya saat ini. Curug
Sanghyang Taraje layak dapat jempol. :mrgreen:
0 komentar:
Posting Komentar